Kamis, 13 Oktober 2011

Perkelahian Penonton Warnai Konser Jamrud


BAB I
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH DASAR UMUM

A.  STUDI KASUS

Perkelahian Penonton Warnai Konser Jamrud

Warna dan aroma music yang ditawarkan grup music asal kota Cimahi, Jamrud memang berbasis rock. Jadi sudah pasti penampilan grup yang beranggotakan Krisyanto (vocal), Azis M.S (gitar), Roicky Teddy (bass), dan Suherman (drum) dalam “Djarum Super All-Out Tour 2005” cukup menyengat pergelaran pada rabu (16/3) malam di Gasibu tersebut, diwarnai perkelahian para Jamser (sebutan bagi Jamrud mania). Entah karena musik yang dibawakan Jamrud yang mengusung sederet tembang dalam album keenam bertajuk “Jamrud BO 18+” cukup keras atau memang para Jamser sudah jangar akibat terguyur hujan lebat. Apalagi sebagian di antara mereka terlebih dulu menonton permainan Persib saat menjamu Deltras di Stadiion Siliwangi. Gitaris Azis terpaksa beberapa kali maju ke depan panggung karena melihat Krisyanto hanya geleng-geleng kepala melihat ulah para penonton. Hamper di setiap penghujung tembang yang dibawakan Kris sudah pasti penonton akan papuket, saling pukul satu dengan lainnya. “sudah-sudah, kalian ini dating ke sini mau nonton konser  musik apa mau cari musuh. Kalo nonton konser kalian akan mendapatkan teman dan kesenangan. Kalau cari musuh, kalian hanya akan dapat bengep.” Ujar Kris dan Azis. Sebenarnya konser Jamrud dalam “Djarum All-Out Tour 2005” semalam sangat menarik untuk ditonton dan dinikmati. Tidak saja enak di di telingan, tetapi juga indah di mata. Bagaimana tidak, tembang yang dibawakan Kris dibantu additional gitar Surya dan additional terompet Andre dan Yulianus, sangat akrab ditelinga para Jamser. Belum lagi didukung tata cahaya dan sound dengan kekuatan ratusan ribu watt yang cukup membuat dada penonton bergetar. Membuka penampilannya, Jamrud langsung menggebrak lewat tembang bertajuk “Setan 666” dengan music yang didominasi permainan gitar Azis dan gebukan drum Suherman. Tembang ini semacam sindiran bagi mereka yang kecanduan memasang kode buntut dan berupaya mencari nomor jitu ke perkuburan sehingga pada akhirnya hanya bertemankan setan. Mungkin karena tembang yang sebenarnya menjadi salah saatu tembang jago Jamrud dalam “Jamrud BO 18+”, penonton hanya mengapresiasikannya dengan melompat-lompat. Usai lagu tersebut, mereka mengakhirinya dengan saling doron dan berlanjut dengan saling hantam satu dengan lainnya. Kejadian pembuka ini berlanjut pada tembang “Anjink” yang lirik maupun musiknya keras. Hal serupa juga terjadi saat tembang “Anti Sosial”, “Negeri Makmur”, dan “Kapten Kris”. Hal ini mengundang petugas mengamankan situasi, mereka yang berulah ditarik ke luar arena. Ketika hujan mulai reda seiring meredanya ulah penonton, meluncurlah tembang “Suti-Tejo” yang dicomot dari album “Ningrat”. Demikian pula tembang “Gaya” dari album “Ningrat”, dan tembang “Hello Penjahat”, “Naksir Abis” dari album “Sydney 090102” yang merupakan tembang lawas milik Jamrud membuat penonton mampu menikmati pergelaran.

B.  Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar (ISD)

A)     Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian)

Kemampuan ini menunjukan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, serta mengenal dan memahami nilai-nilai keagamaan, bermasyarakat, dasar Negara (Pancasila), lalu memiliki pandangan luas tentang kepekaan diri terhadap masalah apapun yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

B)     Kemampuan Akademik

Kemampuan yang logis dalam berkomunikasi secara ilmiah, baik itu lisan maupun tertulis,  dapat menguasai peralatan analisa, mampu berpikir secara logis, kritis, sistematis dan analisis. Serta memiliki kemampuan konsepsional dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah yg dihadapi beserta kemampuan untuk menawarkan atau menemukan alternative pemecahannya.

C)     Kemampuan Professional

Kemampuan dimana kita dituntut untuk memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesi yang bersangkutan.






                                www.google.co.id



OPINI



1.      Nama            : Mujahid Ramadhan
NPM              : 15111026
Kelas             : 1KA32
Opini             :  “Menurut saya kerusuhan yang terjadi sudah biasa terjadi dimana-mana, bukan hanya konser Jamrud ini saja, tetapi pada konser-konser yang lain pasti akan ricuh atau rusuh. Karena ulah satu dua orang yang memulai dengan senggol-senggolan, dan lakelamaan penonton akan jadi emosi, factor utamanya bukan karena musik yang dibawakan oleh artisnya, namun lebih ke orang yang ikut nonton dengan niat senang-senang tetapi malah menimbulkan masalah kepada semua penonton yang berada didekatnya.”